Oleh:
Ematul Hasanah
“Abah, lebaran besok Lisa ingin
dibelikan baju baru!” Permintaan Lisa masih berdengung di daun telingaku
“Iya sayang, besok akan Abah
belikan.” Ujarku menatap penuh cinta
malaikat kecilku yang baru saja genap berumur 7 tahun. Meski aku sendiri tidak
yakin apakah aku mampu untuk membelikannya baju baru di lebaran kali ini. Dengan penghasilanku
sebagai penjual jagung bakar selama ini hanya cukup untuk menutupi perut kami
agar tak kosong.
Aku hanya seorang penjual jagung
bakar. Yang saban hari duduk berjam-jam lamanya di tepi sungai siak. Menanti pembeli yang hanya satu, dua,
bahkan kadang tak ada satupun. Apalagi di bulan ramadhan aku hanya berjualan
saat mentari mulai tenggelam hingga isya menjelang. Hingga sering kali aku pulang dengan tangan
kosong. Hanya mampu memberikan janji-janji indah kepada Lisa. Satu-satu harta
yang paling berharga yang kumiliki. Buah cinta aku dengan Ros, perempuan yang
dulunya bahkan sampai hari ini masih kucintai. Meski ia lebih memilih untuk
pergi. Karena tak sanggup hidup berlama-lama denganku dalam kondisi yang serba
kekurangan. Meninggalkan Lisa sebagai satu-satunya
alasanku untuk tetap bertahan hidup. Dalam bentuk apapun.