Rabu, 19 Januari 2011

Andai Matematika Seenak Kue Coklat Berlapis Keju



Dan akhirnya hari ini berakhir sudah ujian semester lima dengan hidangan penutup sebuah kue coklat yang bertabur keju yang saya piker sangat enak ternyata rasanya sangat pahit dan asin, yang membuat kepala saya seperti terkena sengatan listrik. Dan dengan terpaksa saya harus mencicipi kue tetengga, walaupun sebenarnya nurani saya berontak(maaf ya Allah).

Kue keju berlapis coklat yang saya maksud di sini adalah salah satu mata kuliah yang sangat amat, terlalu sulit saya mengungkapkannya. Mata kuliah itu bernama matematika yang lebih lengkapnya lagi matematika keuangan. “Ema ada apa sih denganmu? ko susah amat matematika nempel di kepalamu?” hati saya bertanya. Lalu saya hanya bias menggelangkan kepala tanpa suara. Kira-kira sejak smp tepatnya kelas VII. Sosok matematika berubah menjadi monster yang siap memutuskan tali-tali syaraf di kepala saya. Sampai saya menduduki bangku kuliah. Setelah saya tersesat di jurusan ekonomi dan saya berharap tidak bertemu lagi dengan monster bernama matematika. Tapi saat saya memasuki semester lima. Jodoh mempertemukan kami kembali. Dengan seulas senym pahit saya harus mengatakan “ WELCOME MATEMATIKA”. Setiap minggunya saya harus bertemu dengannya, menatap rumus-rumus dengan tatapan kosong. Dan pada akhirnya yang saya lakukan adalah menggerakkanjemari saya menulislakan apa saja yang menumpuk di pikiran saya hingga jadilah sebuah puisi. Sesampai di kost, saya edit, setelah oke saya kirimkan ke riau pos, kemudian terbit dan saya mendapat honor hehehe. Apabila ujian telah tiba saya hanya menatap langit-langit kelas berharap Allah kirimkan jawaban.

“emaaaaaaaaaaaa tidak boleh seperti ini, tidak boleh emaaaaaaaaaaaaaa” teriakan hati nurani saya semakin keras sampai saya tidak bias tidur dan menjadi beban batin yang sangat menyiksa. Kemudian yang saya lakukan adalah mencari solusi. Bagaimana caranya saya bias merubah monster matematika menjadi suatu yang sangat menyenagkan. Otak saya mulai berfikir sambil mengingat perkataan seseorang”jadikanlah sesuatu yang kamu anggap sulit menjadi sesuatu yang menyenangkan dengan menjadikan ia apa saja yang kau sukai”. Dan jadilah sebuah kalimat “andai matematika seenak kue coklat berlapis keju” karma saya sangat menyukai coklat apalagi keju. Awalnya memeng sulit karma sekali-kali ada monster yang masih mengintip di balik kue. Tapi lama-kelamaan saya bias membayngkan yang ada di depan saya adalah kue coklat berlapis keju.

Beberapa bulan setelah matematika menjadi kue coklat berlapis keju. Tibalah waktu yang di nanti-nanti. Waktunya memakan kue coklat belapis keju atau bahsa konotasanya saat-saat ujian. Di pikiran saya udah terbayang betapa enaknya dan ingin segera mencicipi. Tapi ternyata dan ternya setelah separoh saya cicipi rasanya tidak seenak yang saya pikirkan. Rasanya asam dan pahit dan bertambah asam lagi bersama uraian air mata saya yang berjatuhan. Matematika oh matematika andai saja kau seenak kue coklat berlapis keju.

Baikalh untuk pertemuan kita kali ini rasamu belum sempurna. Tapi nanati jika jodoh masih mempertemukan kita kemabli, saya yakin kau akan benar-benar enak. Seenak kue coklat berlapis keju.

Tidak ada komentar: