Atau
pun seindah lengkung pelangi
Apalagi
menyediakan sekotak hadiah di hari istimewamu
Dengan
sisa rupiah yang tertinggal di sakuku
Namun
akan selalu ada pundak yang kusediakan
Untukmu
menangis
Akan
selalu ada jemari yang akan meraihmu
Untukmu
tetap berdiri ketika berkali-kali kau terjatuh
Dan
meyakinkanmu
Bahwa
semuanya akan baik-baik saja
Begini
caraku menyayangimu
Sederhana
saja
Seperti
kata yang tak sempat diucapkan kayu[1]
kepada api yang menjadikannya abu
kepada api yang menjadikannya abu
Atau
seperti isyarat yang tak sempat
disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada
kepada hujan yang menjadikannya tiada