Tak
perlu bertanya kenapa?
Bukankah
kesulitan itu selalu beriringan dengan kemudahan
Seperti
siang dan malam
Hujan dan kemarau
Tak
perlu juga menjadikan alasan “Kerena kau tak berada di posisiku”
Tidak
kah sepasang matamu
Menemukan
sekumpulan jiwa
Yang
ingin sekali berpijak pada ruang yang kau tempati
Bahkan
ada yang memilih jalan hitam
Hanya
untuk memiliki status mahasiswa
Aku
paham dengan resah yang menjadi tekanan di langit hatimu
Sebab
aku juga pernah sepertimu
Mungkin
jauh lebih menyedihkan
Yang
merubah hariku menjadi begitu sesak
Namun
aku belajar memahami air mata dari sisi yang berbeda
Sehingga
kutemukan sepasang sayap yang membuat aku berani untuk kembali bermimpi
Bagaimana
denganmu?
Bukankah
kau yang melilih angka-angka sebagai mimpimu?
Sekali
lagi aku paham dengan air mata yang menjadi beban di sudut matamu
Tapi
tak sewajarnya kau selesaikan dengan menyalahkan diri
Maukah
kuberitahu kepadamu jalan menuju muara sungai
Yang
akan kau temukan hijaunya rerumputan
Percaya
dan sabar
Ya
hanya percaya dan sabar yang akan membuatmu bertahan
Sehingga
kau tak perlu lagi bertanya kenapa?
Sebab
Allah selalu punya rencana indah
Untukmu,
untukku, dan juga mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar