Sabtu, 26 Februari 2011

Rumah Pelangi



Rumah pelangi
Aku pernah mersakan kehilangan , kegagalan, kecawa, terpojokkan, terpuruk dan sendiri hingga gerimis yang selalu mengguyur jiwaku. Membasahi sekeping hatiku yang luka. Dan seketika aku berubah menjadi pribadi yang aneh. Suka menyendiri, mudah tersinggung dan menangis sendiri. Berbulan-bulan aku seperti jasad yang berjalan tanpa roh. Ingin kupungut kembali asa yang tercecer, tapi luka itu terlalu dalam merenggut ceriaku. Aku butuh tangan-tangan lembut untuk membalutnya karena aku tak mampu menyembuhkannya sendiri. Hingga suatu hari aku tersesat di sebuah rumah. Rumah pelangi begitu aku menamainya. Di sana ada yang memahamiku, tidak memojokkanku, di sana ada yang menggapku ada dan meletakkan seulas senyum di wajahku yang hampir pudar. Perlahan-lahan aku aku mulai menemukan jiwaku kembali dengan warna-warna bahagia yang beratapkan mimpi dan berdinding ukuwah. Telah kutemukan di sini di rumah pelangi. Sekarang lihatlah gerimis itu mulai jada. Aku mulai berdiri dengan senyum yang merekah di langit impian dan segenggam mimpi yang mulai kugenggam. Terima kasih ya Rabb telah kau gantikan yang telah hilang dengan rumah pelangi tempatku kembali merenda bahagia dan izinkan kumesumkan warna-warna pelangi yang telah terakit di lembar diary nirwana dalam sebait doa. Jangan biarkan warnanya memudar hingga ku temukan kembali cahayanya di FirdausMu.

Tidak ada komentar: