Rabu, 12 Juni 2013

Selalu Istimewa - Ematul Hasanah


                                                                Oleh: Irma Suraya 
Basmalah. Harus kembali banyak mengingat dan mengulang kisah. Ternyata waktu memang sangat cepat berlalu, sangat cepat. Ya, yang aku tau aku memang berkenalan dengannya lewat friendster, 2008, awal masa kuliah, saudaranya temanku di SMA dulu. Dan aku pun lupa, bagaimana akhirnya aku percaya dengan memberikan no.hp. walaupun saat itu belum marak penipuan dunia maya, tapi biasanya aku selalu bersikap waspada dengan orang yang baru dikenali dan selalu tertutup.

Tapi entah apa yang ia punya, pertemanan dunia maya itu menjadi dunia nyata. Walaupun kami belum pernah bertemu, seolah percaya, saling bercerita satu sama lain, bercerita tentang luka masa lalu, rumit masa sekarang ataupun mimpi masa depan.

Dan itu bertahan bertahun-tahun ! ah, aku pun tak tau bagaimana itu terjadi. Yang ku tau sekarang, Allah memang menakdirkan kita saling mengikat hati, saling menguatkan, saling berbagi, saling melukis pelangi, mungkin, seperti yang selalu engkau ungkapkan di bait-bait tulisan mu.


Oh ya! Tulisan-tulisanmu, dulu, ya memang dulu, engkau selalu meng-sms dan meng-info kan kepadaku untuk mengecek tulisan barumu dan memberi komentar. Dan dengan blak-blakan nya aku, dan mungkin dengan ketidaktau menaunya aku di bidang sastra, maka kritik pun engkau terima dari ku, karna kadang itu juga yang kau minta dariku. Bahkan engkau sempat membuat tentangku ”bersamamu melukis warna pelangi”, 11 Februari 2011.

Ah ternyata, aku memang tak tau menau! Toh akhirnya, engkau pun menghadirkan dengan karya-karya mu yang sudah melangit atau membumi tercetak rapi di buku ataupun media masa. Ah, tak perlu lah kritik ku lagi. Aku menjalani hidupku. Engkaupun menjalani hidupmu. Dan dari bertahun-tahun kita menjalani pertemanan udara itu kita hanya jumpa SATU KALI !! kalaulah yang mengatakan persahabatan itu tercipta karna salah satunya selalu bersama, maka kita adalah pengecualiannya!

Dan kita pun bertemu, ah ternyata engkau cantik dan lucu teman! Sungguh aku tak menyangka. Memang itu hanya pertemuan sebentar, tak banyak yang kita ceritakan, tak banyak.
Waktu terus berlalu, kita pun kembali fokus dengan tujuan akhir kita, menjadi sarjana, mungkin karna ke-sok sibukkan aku ataupun kita, kita pun sudah jarang berkomunikasi. Tau kah? Aku bahkan sempat kehilanganmu dan menuliskannya di uraian tulisanku yang selalu tersimpan rapi di file ku, tak seorang pun yang tau.


Lalu, engkaupun menghampiri dengan chat mu di fb. Tiba-tiba engkau menanyakan kapan kah aku ke pekanbaru. Ah ternyata, engkau sudah mau walimah !!! dan engkau pun menceritakan lebih detail tentang siapa dia dan lain-lain. Hari ini pun aku menerima undangan dari mu, ya 2 minggu lagi! Aku pun secara tak langsung merekah kan senyumku. Dan di chat mu, engkau pun sangat mengharapkan kedatanganku, terima kasih teman, aku masih ada di hatimu, walaupun aku tidak tau di sisi mana aku berada, ya, karna engkau sudah bertemu dengan 1 sayap mu yang sejati, yang nantinya akan bersamamu melanjutkan melukis pelangi bukan? Barakallah, doa yang tulus mungkin cukup sebagai hadiah untukmu teman. Agar hati kita tetap tertaut oleh Pengikat hati.
Tulisanku ini bukan untuk menyaingi tulisanmu , hanya saja mungkin beginilah aku mengungkapkan apa yang ada di hatiku, bahwa engkau istimewa di hatiku.

Maka aku pun mengembalikan puisimu untuk mu..

Terima kasih ukhti telah mau mendengarkan keluhanku yang setinggi gunung.
Terima kasih telah memberikan sebatang kayu untukku berpegang agar aku tidak jatuh kembali saat ombak kian deras.
Terima kasih telah mau berbagi denganku.
Dan terima kasih telah ingin menjadi sahabatku.
Bagiku kau bukan hanya sebatas teman ataupun sahabat, tapi kau adalah saudaraku yang disatukan dalam sebuah ikatan bernama ukhuwah. Biarkan ku ukir persahabatan kita di atas bebatuan, agar tidak ada yang mampu menghapus nya dan ingin ku katatakan pada semesta bahwa berteman denganmu adalah indah, bersaudara denganmu adalah anugerah.

Biarlah kata-kata itu kembali kepadamu, karna jelas kata-kata ku mungkin tak akan menyaingi dirimu.

Ku biarkan engkau menemui 1 sayapmu
Yang akan membawamu lebih tinggi lagi
Hingga tak hanya melukis pelangi
Tapi sampai menjumpai pelangi!

Dan biarkan kisah kita mengalir
Di partikel-partikel udara yang kita hirup
Di mozaik-mozaik kehidupan kita

Hingga jika itu tak sampai kepadamu
Ingatlah dan percayalah
Engkau istimewa di hatiku
Yang akan mengalir di bait doaku.


9 juni 2013
15:21 pm

Tidak ada komentar: