Jumat, 15 Januari 2010

Cerpen nyanyian gerimis di hati Adinda



Langit kelam mencekam hujan turun dengan riangnya mengguyur sepanjang kota pekanbaru germelap sang bintang dan rembulan seolah-olah di telan hitamnya jubah malam. Jam dinding di kamarku berdenting menandakan jam 22.00 pm ku hentikan penaku yang sedari tadi terus menerus menari menggoreskan kalimat-kalimat hatiku.Derasnya hujan malam ini membuat tubuhku semakin dingin ku rebahkan tubuhku di atas kasur ingin ku sejenak melelapkan mataku melepaskan lelahnya jiwaku tiba-tiba hpku berdering jemariku mulai membuka pesan masuk “ assalamu'alaikum dinda udah tidur? jangan lupa obatnya di minum ya ?biar cepat sembuh”pesan yg di kirim oleh seniorku Ahmad farhan. Ahmad farhan setiap kali mendengar nama itu membuat aliran darahku mengalir lebih deras,Ahmad farhan nama itu bagaikan pelangi bagi jiwaku, Ahmad farhan nama itu yang membuatku terisak di setiap sujud panjangku mencoba mengalahkan rasa itu, rasa yang belum halalku miliki tlah ku pupuk dan berakar di dinding hatiku " dinda ALLAH itu maha pencemburu " tak pernah bosan sahabatku Rina mengingatkan ku dengan kata-kata itu.Ahmad farhan hampir satu tahun aku mengenalnya kami tergabung dalam satu organisasi kerohanian aktivis dakwah sekolah "dakwah " masih pantaskah aku menyebut kata dakwah setelah noda hitam yang ku corengkan untuk dakwah " Ahmad farhan " ada suatu ikatan jiwa antara aku dan dia yang membuat nuraniku menangis semuanya berawal seringnya komunikasi antara kami awalnya hanya seputar program dakwah sekolah karna kami satu devisi seiring berjalannya waktu kami telah membuka cela untuk setan sungguh aku tidak pernah mengundang rasa ini datang mungkin aku terlalu lemah membuat aku terjerumus terlalu dalam hampir tiga bulan hubungan ini terjalin, ini salahku seharusnya dari awal aku telah menegaskan hatiku tentu rasa itu tidak akan sedalam ini benteng hati yang ku bangun sendiri dan aku juga yang meruntuhkannya
Ya ALLAH maafkan aku yang belum mampu menjaga cintaMu sebagaimana ENGKAU yang sentiasa menjaga cintaMu untukku bantu aku untuk keluar dari belenggu hatiku, bantu aku untuk kembali mencintaiMu.


Hujan semalam menyisakan merekahnya senyuman mentari menembus ke ruang kamar ku cahayanya yang teduh mampu menghangatkan hatiku di depan cermin ku tatap wajahku yang terbalut jilbab, jilbab ini akan menjadi saksi di pengadilan ALLAH nanti ketika aku berboncengan dengan non muhrimku, jilbab ini akan menjadi saksi ketika aku berjalan berduaan dengan non muhrimku, jilbab ini akan bercerita tentang perjalananku di bumi ALLAH ,jilbab ini akan bercerita tentang noda-noda hati yang ku torehkan " Ya ALLAH kenapa hatiku belum mampu terhijab dari hal-hal yang tidak KAU sukai seperti aku mampu menghijab auratku.


Ku ayunkan langkah kaki ku menyusuri koridor sekolah, sudah hampir satu minggu aku tidak masuk sekolah, sakit yang di titipkan ALLAH kepadaku mungkin cara ALLAH menegurku dan membuatku banyak bermuhasabah dan keputusan itu harus ku ambil.Aku terus berjalan menyusuri koridor sekolah tiba-tiba mataku menangkap sosok bayangan yang tidak asing lagi bagiku dia tersenyum kepadaku ku alihkan pandanganku tidak seperti hari-hari biasanya aku akan membalas senyumannya ku percepat langkah kaki ku setiba di kelas ku letakkan ranselku di atas meja ku coba untuk menata hatiku."Assalamu'alaikum udah sembuh dinda? "sapa Rina. "alhmdlh Rin udah lumayan sehat " balasku dengan senyuman. Rina adalah sahabatku,sahabat yang selalu mengingatkanku,sahabat ku yg sentiasa menjaga cintanya kepada ALLAH entah kapan aku bisa seperti rina.Hp ku berdering ada pesan masuk dari kak Farhan "Assalamu'alkum dinda udah sembuh?tetap jaga kesehatan jangan terlalu banyak mikir."
"waalaikumsalam alhmdulilah kak,kak nanti sepulang sekolah kita bisa ketemu ada hal penting yg ingn dinda bicarakan?"balasku.
"iya insyaALLAH"

Pikiranku mulai melayang jauh apa yang harus aku katakan pada kak Farhan nanti ? sanggupkah aku mengatakannya ? berikan aku kekuatan ya ALLAH.
"Dinda"suara rina membuyarkan lamunanku "iya ada apa rin?" "sepertinya kamu lagi ada masalah?" aku hanya tertunduk diam
."apa yang sedang kamu pikirkan berbagilah din jika kamu tidak kuat memikulnya bukankah kita sudah seperti saudara dukamu juga dukaku" aku masih terdiam berat rasanya menggerakkan bibirku untuk berbicara.
"apa ini ada hubungannya dengan kak Farhan ? "tanya Rina kembali.Ku alihkan pandanganku ke arah Rina
"Rin aku akan ambil keputusan itu doakan aku kuat Rin"
"aku yakin kamu pasti kuat yakinlah din ada cinta yg jauh lebih indah telah menanti kehadiranmu jika kamu yang terbaik untuknya pasti ALLAH akan mempertemukanmu dengannya dalam pertemuan yang halal percayalah din"
"terima kasih rin kata-katamu membuatku semakin optimis".


Sore ini semilir angin berhembus dengan lembut membuat dedaunan yang rapuh berjatuhan di musolah sekolah aku dan kak Farhan duduk berjauhan hampir 15 menit suasana hening menyelimuti kami. Satu minggu aku tidak bertemu dengan kak Farhan membuatku terdiam seribu bahasa.
"udah sehat Din?"kak Farhan mengawali pembicaraan.
"alhamdulilah udah lumayan kak" jawab ku.
suasana hening kembali, aku sibuk bermain dengan alam pikir ku dan menata hati
“ehmm ada hal penting apa yg ingin di bicarakan?"suara kak Farhan mengagetkan ku.Ku coba untuk merangkai kata demi kata dan menguatkan hatiku."kak kita akhiri saja hubungan ini Dinda malu,malu sama anak-anak rohis,malu sama jilbab dinda,dan yg paling utama dinda malu sama ALLAH.Dinda selalu meminta ini itu kepada ALLAH,tp dinda masih saja melakukan apa yg di larangNya.dinda malu sama ALLAH selalu memberikan apa yg dinda ingnkan,tp dinda bermaksiat hati dengan hambaNya yg lain.dinda sadar tiada cinta seindah cinta ALLAH,hanya ALLAH tempat tumpuan harapan dinda,hanya ada ALLAH yang tak pernah lelah menjaga dinda,hanya ada ALLAH ketika dinda merasa sendir, Hanya ada ALLAH ketika dinda bahagia maupun sedih dinda tidak akan berdaya jika tanpaNya.dinda tidak ingin membuatnya cemburu lagi maaf hubungan ini harus kita akhiri".Ucapan yang mengalir dari nuraniku bagaikan aliran air yg mengalir begitu saja.suasana hening sejenak.
"kamu benar Din hubungan ini harus kita akhri walaupun ini terlalu berat, maafkan aku jika telah menjadi parasit bagi imanmu seharusnya tidak ku ungkapkan rasa itu jika aku belum mampu membawa rasa itu ke jalan yang halal seharusnya aku yang menjadi teladan untukmu bukan menjadi perusak imanmu, bukan kamu saja yg merasakan kegelisahan, tapi aku juga, aku malu dengan ALLAH, malu dengan diriku sendiri seharusnya aku memprkuat cintamu kepada ALLAH, tetapi aku terlalu lemah ketika rasa itu menjelma ke dalam jiwaku" dari sudut pandangan mataku terlihat kak Farhan menanggalkan kaca matanya dan menghapus air matanya.
"udahlah kak jangan menyalahkan diri kakak sepenuhnya aku juga salah"
“Huhhhh” Kak Farhan menarik napas sambil memakai kaca matanya kembali
“kini saatnya kita menata hati kembali,menata hati dari nol walaupun rasa itu masih ada aku tidak ingin mengikatmu dengan janji yg tak pasti janji yg terlalu fajar ku ucapkan sekarang kita yakin saja pada sang pemilik cinta jika IA tidak mempertemukan kita di dunia dan aku berharap kita di pertemukan di syurgaNya nanti walaupun kau bukan bidadariku "entah kenapa aku terhenyak dengan kata-kata kak Farhan seolah-olah tiada lagi cela-cela pertemuan lagi antara kami.Pertemuan sore ini berakhir sungai kecil di pelupuk mataku dan hati yg sukar aku lukiskan.

Maafkanlah segala khilaf yg pernah kita lewati telah membawamu kepada jalan yg di murkai tuhan kita memang harus berpisah tuk menjaga diri arungi hidup dalam redho ILLAHI

Hari demi hari telah berlalu. Ku tatap satu persatu pemberian kak Farhan ada jilbab biru warna kesukaanku, buku-buku motivasi dan sebuah cincin berinisial namaku.Rasa itu tak mudah bagiku menepisnya.Setiap kali aku bertemu dengannya, setiap kali aku melihatnya dari kejauhan semakin susah aku untuk menepis bayangannya .Ya RABB semakin kuat rasa itu merasuk jiwaku semakin kuat pula aku ingin mendekatiMu karna ENGKAU yang membolak-balikan hatiku inilah ya ALLAH titik kepasrahanku kepadaMu dengan ketidak berdayaanku melawan rasa ini.


Langit lancang kuning terlihat mendung nyanyian gerimis bergema ke bumi seperti hatiku yg mendendangkan nyanyian gerimis.Inilah jawban dari sujud panjangku jawaban dari ketidak berdayaanku, kepasrahanku. ALLAH maha tau ketika aku tak sanggup untuk terus menerus melihatnya ,ALLAH melenyapkannya dari pandanganku selamanya.ALLAH maha tau ketika aku tak sanggup terus menerus bertemu dengannya ALLAH ambil ia untuk selamanya.Ahmad farhan tak kan pernah terjangkau oleh pandangaku lagi dia pergi untuk selamanya meninggalkan sepotong kisah cinta" Din,jika ALLAH tidak mempertemukan kita di dunia aku akan minta kita di pertemukan di syurgaNya walaupun kau bukan bidadariku " kata-kata terakhir kak Farhan masih terekam di memoriku
insya ALLAH pertemuan itu akan datang walaupun aku bukanlah bidadarimu selamat jalan kak Farhan aku mencintaimu karna ALLAH ketika ALLAH mengambil cinta itu aku harus ikhlas mengembalikan kepada sang pemilik cinta. Sepotong kisah cinta yang kau ukir membuatku semakin kuat untuk meniti setapak demi setapak episode hidupku.
Mataku menatap langit semakin mendung nyanyian gerimis semakin riang berdendang di hatiku menanti akan kehadiran pelangi bagi jiwaku.

Tidak ada komentar: