Hujan kembali membuat kota kecil kita menjadi basah Sha. Kuharap kau baik-baik saja seperti
doa yang kutitipkan pada rintik. Sebab aku tahu hujan kali ini juga ikut
membuat hatimu basah.
“Dia akan menikah ” Ujarmu dengan suara yang nyaris tak terdengar, namun aku bisa merasakan
getaran isak yang coba kau tahan. Saat kenangan dengannya kembali tumbuh di
matamu. Lelaki yang hampir tiga tahun lamanya melengkung indah di hatimu.
Tentu saja ini
menyakitkan untukmu Sha. Dia yang kau muarakan segala harap ternyata diam-diam
mencari hati lain untuk disinggahi.
“Bagaimana lagi
kita bukan jodoh.” Sederet alasan terakhir darinya tanpa sedikit pun peka dengan hatimu. Andai saja aku yang berada di
posisimu tentu sudah kutemui dia dengan membawa palu raksasa, opss. Tidak adakah cara yang lebih baik lagi untuk mengakhiri segalanya. Seperti caranya pernah membuat wajahmu bersemu merah. Tentu luka
tak akan begitu sakit, bukan hanya di hatimu tapi juga di hati orang tuamu yang sudah
teramat paham dengan hubungan kalian. Entahlah, benarkah hati hanya sebagai mainan saja atau cinta memang harus serumit ini?
Kau tahu Sha, dulu aku heran sekaligus menjadi takut. Kenapa
harus aku yang menjadi telinga untuk menampung puluhan mungkin saja ratusan
cerita senada yang membuat aku ikut
larut dalam aliran luka . Namun waktu membuatku paham
dan tak lagi bertanya kenapa? Sebab sepasang telinga yang
kupinjamkan untukmu dan juga mereka adalah cara Tuhan mengajarkanku untuk tidak
meletakkan sembarangan hati. Selain teruntuk “dia” lelaki yang akan membuatku merasa mulia dan terhormat
dalam perjanjian cinta suci yang menggetarkan gunung-gunung, mitsaqan ghalizaan. Tentu saja cinta seperti ini tak
akan mengenal luka.
Sederhana
saja bukan Sha? Sama seperti cinta yang mulai kau pahami.
“
Mungkin dia terlalu baik untukku, ajari aku mencintai Allah saja Ma!” Dan bibirku menjadi kelu hanya perasaan haru yang meletup-letup di
sudut mataku. Hari itu kau sungguh cantik sekali dengan gamis coklat, jilbab
lebar, lengkap dengan kaus kaki dan manset mungilmu. Kau benar Sha dia terlalu
baik untukmu dan kau lebih pantas mendapatkan yang jauh lebih baik lagi, lagi
dan lagi.
Sha,
maret ini bunga-bunga akan tetap bermekaran
Pohon-pohon akan tetap rimbun dengan daun-daun yang semakin hijau
Lihat Sha! Peri-peri kecil itu masih selalu punya cara untuk menghadiahkan kita sebuah tawa
Tentu saja ini cinta Sha yang tak di namai luka
Lihat Sha! Peri-peri kecil itu masih selalu punya cara untuk menghadiahkan kita sebuah tawa
Tentu saja ini cinta Sha yang tak di namai luka
Kisah Nyata Yang Sedikit di Renovasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar