Selasa, 23 Oktober 2012

Melepaskan adalah Cara Yang Terbaik


Benarkah ini suka?
Entah lah yang kutahu detak jantung
Yang tak seirama setiap kali
Pertemuan tanpa sengaja denganmu

Ajaib sekali,
Aku yang  tak begitu mengenalmu
Mampu tersenyum sendiri
Sembunyi-bunyi melihat fb dan twitter mu
Hanya sekedar ingin tahu kabarmu meski ketika sama-sama online
Tak ada satu kata pun yang bisa terucap
Selain aku yang sibuk menerka-nerka perasaan
Aneh memang


Mungkin saja angin yang terlalu lembut
Yang kusampaikan lewat harap di setiap sujud dalamku
Sebab aku memang tak pernah ahli untuk mengawalinya
Selain bersikap biasa-biasa saja bahkan kadang terkesan dingin

Tapi hari ini aku paham
Esok aku harus membunuh harap
Yang kadang kusampaikan dengan air mata
Menahan rindu yang tak semestinya kurawat
Sebab aku melihat mawar tumbuh di berandamu
Sepertinya  jauh lebih indah untuk kau rawat
Meski itu tak pasti
Tapi dari kelopak mawar itu
Aku bisa menyimpulkan
Kau mengignankannya

Wajar saja bukan?
Apalagi kau tagkai yang kuat
untuknya menjadi lebih indah


Dan aku memilih melepaskan
Yang selalu menjadi pilihan terbaikku
Meskipun sedikit saja kau tak akan pernah tahu

Ah, seharusnya aku tak kembali terjebak pada episode ini
Setelah sekian lama aku berdamai dengan senja

Sudahlah tak perlu terlalu dalam
Memendam kecewa
Bukankah aku menyimpulkan
perasaan ini sederhana saja?
Episode Terakhir Lelaki Bermata Sendu
Kota Bertuah, 24 Oktober 2012

Tidak ada komentar: