Senin, 26 November 2012

Persiapan Untuk Menikah


Judul                           : Saatnya Untuk Menikah
Ditulis oleh                  : Mohammad Fauzil Adhim
Penerbit                       : Pro-U Media
Cetakan                       : ke-6 Maret 2012
Tebal                           : 270 Halaman

                Kalau canda seorang teman sudah tak lagi dapat menentramkan jiwa, kalau mata sudah tidak lagi dapat ditundukkan pandangannya dengan sempurna, kalau hati sudah sentiasa merasa gelisah, kalau tekad sudah kuat melekat dalam dada. Barangkali waktunya sudah tiba. Maka saatnya untuk menikah. Tuntunan nurani itu akan memanggil-manggil kita setiap saat. Tidak ada pelabuhan yang dapat menjadi tempat kita menyandarkan kegelisahan itu selain menikah. Mengingkari panggilan hati untuk menikah sama halnya dengan mengingkari fitrah kita. Ketika fitrah kita teringkari, tidak ada ketanangan yang bisa kita capai.
            Tetapi apakah yang dapat menjamin bahwa kita sudah siap menikah? Kesiapan apa sajakah yang harus kita miliki? Apa yang harus kita lakukan jika kerinduan sudah meluap dan keinginan berumah tangga sudah sangat mantap, tetapi jodoh tak kunjung datang?

Sabtu, 24 November 2012

Malam Anugerah Sagang


                                                  Teman-teman Pengurus Flp Pekanbaru

“Waw” Bibir saya membulat kagum plus terpesona. Bukan karena megahnya hotel yang saya datangi. Bukan juga  karena makanan-makanan lezat yang saya cicipi setelah jada sebelah perut saya yang sudah terisi di Hotel mayang garden. (Terima Kasih ya Afsah Rahma gulai nangkanya lamak bana :D).
                                                       Foto Bareng Sutardji

Yang membuat saya takagum-kagum adalah melihat deretan foto-foto penyair Riau yang biasanya cuma saya kenal lewat karyanya. Mulai dari Pak Tenas, Hasan junus, Sutardji, Soeman, sampai ke Marhalim Zain . Malam tadi saya tak sekedar kenal lewat foto bahkan bisa  berfoto langsung dengan penulis  tapi cuma dengan Pak Sutardji. Dan itu tak masalah sebab bagi saya sesuatu banget bisa menghadari acara sastra yang paling bergengsi di  Riau.  Yang membuat  semangat menulis saya kembali menyala. Dan diam-diam berharap suatu hari nanti. Lima atau sepuluh tahun yang akan datang saya lah satunya yang akan membawa emas itu pulang (mimpi yang terlalu tinggi mungkin) . Semoga Kau selalu memeluk mimpi ini Ya Rabb.

Jumat, 23 November 2012

Permintaan Sederhana


Seseorang datang menemuiku
Bertanya harga hatiku
Tidak, aku bukan penjual hati

Dan esok seseorang kembali menemuiku
Menghadiahkan ku sekuntum anggerek
Yang tumbuh di wajahnya
Tidak, anggrekmu tentu akan layu

Dan esok masih ada seseorang  kembali datang menemuiku
Bertanya harga hatiku dengan sekaranjang anggerek di wajahnya
Tidak, sebab yang kutunggu hanya sebakul alif-bha-tha
Yang ingin kueja luruslurus

Rabu, 21 November 2012

Cemburuku Adalah Mekarnya Mawar


Cemburuku padamu  laksana mekarnya kelopak  mawar
Adakah kubisa sepertimu
Duhai mujahidah

Dari rahimmu
Tumbuh perindu-perindu syahid
Membawa kobaran semangat
Hanya dengan batu-batu 
Bersimbah darah di bawah langit gaza
Untuk mendatangi pintu-pintu al-kautsar

Meski  menyisahkan luka yang basah dan menganga
Yang kau simpan rapat
Namun bagimu hidup adalah mencari RidhoNya
Untuk memperjuangkan setiap jengkal al-quds
Yang berubah menjadi lautan darah