
Zaman SMP dulu aku pernah terpilih sebagai utusan lomba peraga’an busana antar sekolah dalam rangka memperingati hari kartini. Aku yang terpilih bukannya senang malah mendadak shock .Bagaimana tidak shock, aku yang dikenal ceroboh bin culun nantinya harus berjalan di depan ribuan mata dan bukan hanya itu, aku harus menggunakan high heels sesuatu jangankan kupakai kusentuh aja jarang. Berjuta alasan kugunakan untuk menolak tawaran itu agar pihak sekolah mencari yang lain saja, tapi percuma sepertinya sampai mulutku burbusapun tetap saja pihak sekolah telah menjatuhkan pilihanya kepadaku. Mungkin karena aku terlalu manis kali ya? Makanya keputusan pihak sekolah tidak bisa di ganggu gugat lagi hahaha narsis.
Sebelum hari H tiba aku terus belajar menggunkan high heels, tapi tak kunjung ada kemajuaan. Dan hampir setiap malam aku tidak bisa memejamkan mata hanya kerena memikirkan penampilanku nanti. Dan berharap ada seorang peri yang menyulapku seperti seorang model yang berjalan dengan anggun di atas catwalk biar tidak malu-malu’in.
Dan tibalah saatnya aku tampil di atas catwalk untuk pertama kalinya dengan busana kebaya plus make up plus high heels. Sebelum no urutku dipanggil penyakit nervous tingkat tinggiku kambuh. Debaran jantungku seperti bedug yang sedang di pukul, tubuhku gemetaran di sertai keringat dingin di wajahku.” No urut 13” terdengar suara MC memanggil No urutku. Segera aku naik di atas catwalk dan berusaha memberikan senyuman paling manis kepada setiap mata. Tapi dalam benakku aku berjalan seperti robot yang sedang berjalan di atas catwalk. Saat sampai di pertengahan jalan hal yang tidak kuinginkan itu akhirnya terjadi juga. Kakiku keseleo dan hampir terjatuh. Aku mencoba untuk berdidri dan barjalan kembali di iringi senyum kaku di wajahku menahan malu. Kulihat mata-mata yang sedang menertawakanku. Ingin rasanya segara kutinggalkan ruangan itu kemudian menghilang. Aku malu…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar