Jumat, 12 November 2010

Sendu



Setapak langkah tersandung kerikil
menggumpal menjadi kabut hati
jiwa yang kubalut dengan selimut keikhlasan
berlalu dari sebongkah sendu yang tersembunyi dalam sandiwara hati
kutanam setangkai asa membuai impian
rindu qalbu berkawan ceria
bibir mudah ku ukir senyum lewati hari memecah kabut
merangkul makna
tapi saatku mulai terdiam dalam sepi,
sendu itu masih berkata..

Terbit di Riau Pos

Tidak ada komentar: