Jumat, 12 November 2010

Perenungan Jiwa


Wahai jiwa...
Lihatlah sang malam telah datang mendekapmu
Dengarkanlah siulan merdu para dewi malam bersama berjuta bintang yang bertabur dilangit sana
rembulanpun ikut tersenyum hangat menyapa hatimu
lantas kenapa kau masih bermuram?
Wahai jiwa...
Lihatlah mentari telah tersenyum dalam buaian sang fajar
alam menantimu dalam senandung merdu dengan berjuta harapan yang ia janjikan
lantas kenapa kau masih bersedih?
Wahai jiwa...
Tidakkah kau dengar tangisan pilu yang masih mengaung di ujung sana
masih ada luka yang berdarah
masih ada serpih-serpih cerita sendu yang menumpuk untuk kau hapus air matanya
kau balut lukanya,untuk kau rangkul jiwanya menuju cahaya,lantas kenapa kau masih tetap membisu.
sibuk dengan kisahmu
bukankah kau punya dua kaki untuk kau bawa melangkah beranjak pergi..
Wahai jiwa...
saat cemo'oh memanahmu anggap saja ia sedang memotivasimu untuk mengejar mimpi-mimpimu
saat luka menyapamu anggap saja ia sedang memperkuat dinding hatimu agar kau tetap bertahan di lembaran hidup berikutnya
saat kau kehilangan yakinlah akan tumbuh kembali tunas-tunas yang lebih indah bukankah janjiNya selalu benar
lantas kenapa kau masih bermuram dan bersedih??
Wahai jiwa..
lihatlah pada hujan ia akan berjatuhan dalam pergantian musim dan apakah ia akan pergi begitu saja?tidak bukan ia akan meniggalkan cerah pada langit dengan ukiran pelangi..
Wahai jiwa..
Tidak akan selamanya hujan itu akan mengguyurmu pasti ia akan reda dalam pergantian musim tinggalkan cerah pada pelangi yang membawa warna kebahagian untukmu

Tidak ada komentar: