Selasa, 26 Februari 2013

(Bukan) Perempuan Romantis



Aku tak bisa mengeja namamu semanis coklat
Atau pun seindah lengkung pelangi
Apalagi menyediakan sekotak hadiah di hari istimewamu
Dengan sisa rupiah yang tertinggal di sakuku
Namun akan selalu ada pundak yang  kusediakan
Untukmu menangis
Akan selalu ada jemari yang akan meraihmu
Untukmu tetap berdiri ketika berkali-kali kau terjatuh
Dan meyakinkanmu
Bahwa semuanya akan baik-baik saja
Begini caraku menyayangimu
Sederhana saja

Seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu[1]
kepada api yang menjadikannya abu
Atau seperti  isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada


[1] Potongan Puisi Supardi Joko Damono

Kamis, 21 Februari 2013

Di Halte Kenangan




Hujan menyinggahi kita
Pada halte kenangan
Untuk kita saling bertukar luka
Yang mulai kita pahami perihnya
Bahwa air mata terlalu sempit untuk kita defenisikan
Bukankah masih ada pinta yang kita titipkan pada setiap rintik
Sebanyak guguran doa di sepanjang sujud
Berharap langit tetap menjaga mimpimu dan mimpiku
Pada halte selanjutnya